Jumat, 28 Desember 2012

Posted by Unknown On 05.55


         Nurvitria Evasari adalah kakak terbaik yang pernah aku miliki di dunia ini, semasa hidupnya dia tidak pernah mengeluh sedikitpun. Dia tidak suka merepotkan orang lain, dia selalu berbuat kebaikan sekecil apapun kebaikan itu. Jadi tidak berlebihan kan kalau aku menyebutnya “Manusia Setengah Malaikat” karena mbak ria tidak pernah merasakan sakit sedikitpun, dia wanita yang begitu tangguh, cantik, pintar, begitu sempurna jika di bilang dia manusia. Semua mencintainya, mungkin awalnya aku merasa cemburu karena aku merasa hanya mbak ria yang di perhatikan sedang aku di acuhkan tapi setelah aku fikir-fikir lagi tidak sepantasnya aku berfikiran seperti itu karena bagaimanapun juga dia adalah kakakku yang begitu menyayangiku dan berusaha menjaga serta menjadi panutan yang baik untukku. Aku sadar mengapa semua orang menyayanginya karena memang mbak ria pantas untuk disayangi,dia begitu baik.
          Dirumah aku selalu bertengkar dengannya tapi jujur aku begitu menyayanginya, aku bahkan takut untuk kehilangannya. Dia adalah separuh badan dan separuh jiwaku, aku sempat berfikir bagaimana jadinya aku tanpa mbak ria. Saat mbak ria masuk di UNS aku senang mendengarnya tapi saat mbak ria pertama kali ikut organisasi entah organisasi apa itu, mbak ria jadi jarang di rumah dan aku pun jarang bertemu dengannya. Saat itu lah aku begitu marah padanya, aku selalu mengacuhkannya, aku selalu menggunakan nada tinggi saat diajak bicara dan saat itu lah aku menjadi sedikit keluar dari jalur. Dan itu membuatnya sedih, dia menasehatiku dengan suara lirih. Begitu pelan tapi menusuk ke hatiku saat itulah aku sadar akan semua kesalahan yang telah ku perbuat, aku menangis tanpa henti hatiku sakit aku ingin berkata “Aku kangen kamu mbak, aku pengen mbog perhatiin, aku pengen kamu di rumah nemenin aku” tapi aku tak mampu mengucapkannya, bibirku tertahan.
          Kesibukan mbak ria di kampus makin menjadi, dia semakin jarang di rumah jujur aku teramat sangat merindukannya. Karena kesibukannya yang teramat sibuk aku memutuskan mencoba mendaftar di Farmasi dan ternyata aku keterima, satu hari penuh aku berada di sekolah aku berfikir mungkin itu akan membuat ku sedikit melupakan mbak ria tidak melupakan sih sebenarnya yaah untuk hiburan lah tapi ternyata aku salah, aku sibuk dengan sekolah dan mbak ria sibuk dengan kegiatannya